Senin, 24 April 2017

Biasa dan Terbiasa

Kebohongan
Sekali dua kali
Merasa nyaman denganya
Termakan bisikan hasrat
Melampaui indahnya janji
Kemana dia yg waktu itu?
Ehmmm
Ternyata dia mati
Mati jiwa?  Mati raga?
Ternyata mati rasa
Hatinya mulai tumpul tak menggunakan rasa.
Tpi bukan itu yg ku takutkan, 
Bukankah
Yang mengerikan dari suatu kebohongan adalah kebiasaan. Yang menakutkan dari dibohongi adalah terbiasa.
Ya benar..
Kuncinya adalah biasa.

(Auyun Dofiq).

Minggu, 23 April 2017

MELODIA

cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan
karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi suara-suara luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja
karena kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya membukakan diri, bergumul dan merayu hari-hari tergesa berlalu
meniup seluruh usia,
mengitari jarak dalam gempuran waktu
takkan jemu-jemu napas bergelut di sini, dengan sunyi dan rindu menyanyi
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah pengertian melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawah bantal, penanggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan
rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhanadi ruang kecil papa, tapi bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan

(Umbu Landu Paranggi)

IBUNDA TERCINTA

Perempuan tua itu senantiasa bernama:
duka derita dan senyum yang abadi
tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi
dari ujung rambut sampai telapak kakinya
Perempuan tua itu senantiasa bernama:
korban, terima kasih, restu dan ampunan
dengan tulus setia telah melahirkan
berpuluh lakon, nasib dan sejarah manusia
Perempuan tua itu senantiasa bernama:
cinta kasih sayang, tiga patah kata purba
di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri
menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya

(Umbu Landu Paranggi, 1965)

Isi

Lakukan semua dg cinta
Laki" sepertiku hanya bisa melakukan semampu jiwa raga
Usaha dan doa" selalu berkibar di hari" ku
Mencoba melawan nasib yang mungkin belum di taqdirkan tuhan
Mencoba meluluhkan debu yg sudah menggumpal jadi batu
Tapi
semakin mencoba
Semakin membuatku merasa jauh
Meski semua dengan cinta
Atau aku salah memilih jenis cinta
Sudahlah.

GARIMPUNG

Ngruwerrrr ngruwerrrrr
Suara garempung
Berdesis seolah berdzikir
Menyaringkan suaranya agar didengar hamba yg bernyawa
Bernyanyi seolah
Hanya suaranya yg wajib di dengar para hamba
Bergumam seolah mengerti
Jutaan kesalahan para hamba menggumamnya
Tutup telingamu
Werrrrr werrrrr wwerrr
Suaranya khas
Membawa kebosanan di gendang telinga
Garimpung
Seolah hamba yg sedang khusuk
Di dengar para hamba
Garimpung... 

Karya : Auyun Dofiq

Segumpal darah

Cukuplah hati yg merasa
Hembusan luka
Mengingatkan akan cinta
Tak jauh dari situ
Hati ingin di tatih merasa
Ingin jadi mahluk cinta?
Atau
Hanya seorang hamba?
Disitu
Hati dilema rasa
Tapi hati tetap merasa.

Karya:Auyun Dofiq